Monday, January 29, 2007

Test Komponen Elektronik

untuk melakukan test komponen, sebaiknya gunakan multimeter analog.Semua pengetesan berikut menggunakan ohm meter.perlu diketahui, pada ohm meter analog, probe positif (merah) mempunyai porensial yg lebih rendah daripada probe negatif (hitam).
a. ResistorCukup dengan mencocokan nilai pada gelang dg nilai terukur. jika cukup mendekati, maka komponen tsb masih bagus.
b. KapasitorKapasitor yg bisa dites dg multimeter analog biasanya adalah C dg nilai > 100nF. tempelkan probe pada kedua kaki komponen, sambil melihat jarum penunjuk. begitu kaki ditempelkan, maka jarum akan menyimpang sesaat dan kemudian kembali ke posisi paling kiri. semakin besar nilai C, maka pergerakan jarum semakin lambat.
Kelamhannya, kita tidak dapat tahu nilai pasti C tsb. untuk C dg nilai lebih kecil, maka jarum tidak menyimpang. jika menyimpang berarti C tsb short.
c. Dioda tempelkan probe merah pada kaki anoda dan hitam pada katoda, jarum tidak menyimpang.tempelkan probe hitam pada kaki anoda dan merah pada katoda, jarum menyimpang kurang lebih 50%.
d. Transistor silahkan dilanjutkan sediri.... (masih bingung)

kalau untuk reparasi biasanya ada hal-hal yg sepele yg bisa dilakukan,misalnya resistor --> biasanya rusaknya pada fisik (cracking and charrng), yaitu ketika arus yg gede lewat jadinya kepanasan akibatnya resistansi meningkat dan resistor menjadi "open".
yg keduanya charring atau discolouring, maka resistor yg warnanya sudah pudar bisa diganti, karena biasanya kalau di cek dengan ohmmeter tetep bagus tetapi akan mengalami breakdown (open) ketika diberi Tegangan (under voltage in the circuit).
ohmmeter ini merupakan alat yg penting dalam servise elektronika karena bisa digunakan untuk mengukur kontinuitas dari komponen, komponen yg punya kontinuitas punya resistance hampir NOL, sedang yg tidak punya contonuity having infinite resistance.
misalnya mengecek FUSE maka FUSE yg baik harusnya akan terbaca 0 OHM, tapi Open (blown) FUSE akan mempunyai Infinite resistance.
untuk capacitor ada beberapa cara
1. mengukur tahanan (resistance measurement)
2. mengecek Capacitance (capacitance checker)
3. Spark Test
4. Bridging
5. substitution=untuk transistor ada 3 basic pengukuran E gain --> common collector harus low, yg lainnya high I gain --> common base harus Low, yg lainnya high Input Z --> Cbase (low), C-emitter (moderate), C-Colloector (High)Ouput Z --> Common Collector harus Low yg lain HighPower Gain --> C base (moderate), C emitter (high), C collector (moderate
selain mengecek resitansi dengan ohm meter ada beberapa teknik yg lain
1. pengukuran Tegangan
2. Heating and or freezing
3. Signal Tracing
4. Substitusion
5. Transistor Cut off
keterangannya lain kali ya Smilemungkin sulit dipahami karena masih menggunakan istilah2 anak kuliahan, karena ini sebenarnya bahan kuliah untuk anak-anak Diploma "Electronics Troubleshooting", karena keahlian di diploma ditekankan di troubleshooting, tidak seperti S1 yg Design and Analysis.lebih lengkapnya ada di buku acuan yg saya pake judulnya sama karangan Daniel R. Tomal Neal S. Widmer (McGraw Hill)disitu ada lengkap tentang cara pengukuran komponen dari resistor sampai IC dan teknik-teknik troubleshooting.